Beranda / Tak Berkategori / Lahirnya Sang Penguasa Raja Baru dari Segala Raja

Lahirnya Sang Penguasa Raja Baru dari Segala Raja

lahirnya sang penguasa

Jika cahaya melahirkannya, maka kegelapanlah yang membesarkannya.

Di benua Aurelia, ramalan kuno telah lama menciptakan ketakutan:

“Akan lahir seorang raja yang membawa cahaya bintang…
namun dari cahaya itu tumbuh bayangan yang menelan segala takhta.”

Tidak seperti dalam kisah para pahlawan, ramalan ini bukanlah harapan—
melainkan peringatan.


Kelahiran Sang Penguasa Bayangan Bintang

York lahir di malam ketika langit terbelah oleh tiga bintang merah darah. Tanda itu dianggap pertanda buruk; banyak bangsawan mendesak agar bayi itu dibuang.

Namun Raja Alderon menyembunyikannya, berharap dapat membentuk York menjadi pemimpin yang baik.

Ia salah besar.

Dalam gelap, York tumbuh menjadi anak yang berbeda.
Ketika marah, bayangannya bergerak sendiri, memanjang di lantai seperti makhluk hidup.

Pada usia tujuh tahun, ia membuat seorang penjaga istana hilang tanpa jejak—bayangan York menelan tubuh penjaga itu, dan tidak pernah mengembalikannya.

Ratu menangis ketakutan. Raja Alderon mulai meragukan pilihannya.

Namun bayangan itu berbisik kepada York:

“Kau ditakdirkan bukan untuk memimpin…
tetapi untuk menguasai.”


Kematian Sang Raja, Kebangkitan Sang Penguasa

Ketika York berusia enam belas, Raja Alderon ditemukan tewas di singgasananya dengan wajah yang seperti dipelintir ketakutan. Tidak ada luka, tidak ada racun—hanya tatapan membeku.

Hanya York yang tahu kebenarannya.

Bayanganlah yang membunuh sang raja karena mencoba menyegel kekuatan York.

Namun York tidak meneteskan air mata.
Ia duduk di takhta ayahnya, dan untuk pertama kalinya, ia merasa nyaman.

“Takhta ini milikku sejak sebelum aku lahir.”


Awal Penaklukan Berdarah

York tidak datang membawa diplomasi. Ia datang membawa kegelapan.

Kerajaan Valemorn

Ia memerintahkan bayangannya mengeksekusi para penasehat kerajaan satu per satu hingga Raja Valemorn bersimpuh ketakutan.

Kerajaan Solareth

Ia memadamkan matahari selama tiga hari. Tanah menjadi dingin, dan rakyat kelaparan sebelum akhirnya tunduk.

Kerajaan Lautan Nerevar

York mengubah laut menjadi hitam. Ribuan ikan mati mengambang di permukaan, menjadi pesan bagi ratu laut.

Kerajaan-kerajaan bukan hanya menyerah—
mereka menyerah karena takut mati.


Sahabat yang Menjadi Musuh

Keempat orang yang dahulu mendampinginya kini mulai merasakan perubahan York.

  • Lyra melihat bayangan York memakan makhluk hidup seperti kabut hitam.

  • Garth memergoki York berbicara dengan entitas tak terlihat di cermin.

  • Serin, sang penyihir muda, menemukan ramalan tambahan yang selama ini disembunyikan:

“Jika Sang Raja Baru duduk di takhta langit, dunia akan kehilangan matahari.
Hanya darahnya sendiri yang dapat menghentikan bayangan itu.”

Mereka berencana menghentikannya.
Namun York sudah mengetahui semuanya.

Satu per satu, mereka “menghilang”.

Hanya Serin yang berhasil melarikan diri… untuk memperingatkan dunia.


Penobatan Sang Raja Kelam

Ketika tujuh kerajaan jatuh, York berdiri di puncak Istana Langit.

Cahaya bintang yang dahulu bersinar, kini berubah merah pekat, menyelimuti langit seperti kabut neraka.

Mahkota kuno melayang ke kepalanya, tetapi kali ini tidak bersinar—
melainkan memancarkan kegelapan yang menelan bayangan para tamu penobatan.

“Aku adalah York…
Raja dari segala Raja…
Penguasa atas Cahaya dan Kegelapan.”

Suara bumi bergetar. Laut mendidih.
Pohon-pohon berubah hitam saat bayangan York menyelimuti dunia.


Era Ketakutan

Di bawah pemerintahan York, Aurelia tidak memasuki era keemasan.
Sebaliknya:

  • Malam menjadi lebih panjang dari siang.

  • Bayangan bisa menyerang manusia jika mereka mengucapkan nama York tanpa rasa hormat.

  • Anak-anak tidak lagi bernyanyi; mereka berdoa agar bayangan tidak mengambil mereka saat tidur.

Dan York duduk di takhtanya sambil memandang dunia yang berlutut padanya.

Ia tidak ingin cinta.
Ia tidak ingin kedamaian.

Yang ia inginkan hanya satu:

Kekuasaan absolut, tanpa akhir.

Dan legenda pun berubah:

Dahulu ia disebut “Sang Raja Baru dari Segala Raja”.
Namun kini seluruh dunia mengenalnya dengan nama baru—

YORK, Sang Penguasa Kegelapan Abadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *